Kamis, 06 Maret 2014

Hasil Praktek Uji Vitamin C

Judul    : Uji Vitamin C
Tujuan :Untuk Mengetahui Kandungan Vitamin C

Alat dan Bahan :
Alat :                                          
  •        Pipet tetes
  •        Tabung Reaksi
  •        Gelas Tabung
Bahan :
  •        Apel
  •     Jeruk
  •       Tomat
  •        Semangka
  •        Pisang
  •        Melon
  •        Mentimun
  •        Mangga
  •       Amilum


Prosedur Kerja :

  •        1 ml amilum diteteskan ke dalam tabung reaksi sebanyak 25 tetes.
  •        Masukkan sari buah A sampai warnanya menjadi transparan.
  •        Ulangi proses tersebut hingga 8 sari buah.
  •        Catat tetesan yang dibutuhkan sari buah hingga amilum menjadi transparan.

Tabel Hasil Pengamatan :

NO
Nama Buah
Jumlah Tetesan
Kandungan Vitamin C
Keterangan
1
Apel
7
0.021 %

2
Jeruk
4
0.03 %

3
Tomat
11
0.013 %

4
Semangka
10
0.015 %

5
Pisang
8
0.018 %

6
Melon
15
0.01 %

7
Mentimun
10
0.015 %

8
Mangga
15
0.01%


 Keterangan : Persentase kandungan vitamin C = (15/jumlah tetes sari buah) * 0,01% 


Kesimpulan:
Semakin banyak sari makanan yang ditetesi untuk mengubah warna Amilum, maka semakin kecil persentase kandungan vitamin C di dalam sari buah tersebut. dan semakin sedikit sari makanan yang ditetesi untuk mengubah warna Amilum, maka semakin besar persentase kandungan vitamin C di dalam sari buah tersebut.

Tugas 5

Urutan Organ Sistem dan Mekanisme Pernapasan pada Burung (Unggas) 

A. Struktur Alat-alat Pernapasan pada Burung
     a. Lubang Hidung
         a.i Lubang Hidung Luar 
              Berjumlah 2 buah atau sepasang yang terletak pada pangkal paruh sebelah atas
         a.ii Lubang Hidung Dalam
               Terdapat pada langit-langit di dalam rongga mulut
     b. Celah Tekak
         Saluran pernapasan yang terdapat pada faring dan berhubungan dengan trakea
     c. Trakea
         Trakea pada burung tersusun atas tulang-tulang rawan yang menyerupai lingkaran. Trakea akan bercabang menjadi bronkus kiri dan bronkus kanan. Kedua bronkus tersebut akan menghubungakan siring dengan paru-paru. Adapun pangkal percabangan pada trakea disebut dengan bifurkasi trakea
     d. Siring
         Siring merupakan alat suara pada burung yang terletak pada bifurkasi trakea. Siring  tersusun atas dua macam otot, yaitu otot sterno trakealis dan otot siringalis. Otot sterno trakealis merupakan otot yang berfungsi untuk menghubungkan tulang dada dengan trakea, sedangkan otot siringalis merupakan otot yang berfungsi untuk menghubungkan siring dengan dinding trakea bagian dalam. Siring akan mengeluarkan suara apabila lipatan yang berupa selaput pada sebelah dalam rongga siring bergetar
     f. Paru-paru
        Burung mempunyai sepasang paru-paru yang menempel pada dinding rongga dada bagian dalam. Jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, ukuran paru-paru burung relatif kecil. Adapun struktur paru-paru burung adalah sebagai berikut:
          1. Bronkus primer yang bercabang lagi menjadi bronkiolus-bronkiolus.
          2. Bronkiolus terbesar disebut mesobronkus. Mesobronkus bercabang lagi menjadi bronkus sekunder anterior (ventrobronkus) dan bronkus sekunder posterior (porsobronkus). Bronkus sekunder anteroir dan posterior dihubungkan oleh parabronkus. Burung memiliki sekitar 1000 buah parabronkus dengan diameter mencapai 0,5 mm.
          3. Paru-paru burung dilindungi oleh selaput pleura yang berhubungan dengan kantong udara atau pundi-pundi udara bagian dalam. Kantong-kantong udara tersebut disebut dengan sakus pneumatikus yang terdapat pada pangkal leher, rongga dada, ketiak, dan antar tulang rusuk korakoid
          4. Pundi-pundi udara mempunyai fungsi sebagai berikut:
              a. Sebagai alat pernapasan ketika burung terbang
              b. Dapat memperkecil hilangnya suhu tubuh burung
              c. Sebagai alat bantu untuk memperkeras suara karena pundi-pundi udara dapat memperluas ruang siring
              d. Untuk menghangatkan tubuh burung karena pundi-pundi udara dapat menyelubungi organ-organ dalam dengan rongga udara
              e. Dapat memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh burung pada saat terbang dan berenang sehingga dapat melakukan gerakan dengan mudah
           5. Pundi-pundi udara pada burung berjumlah sembilan buah yaitu 2 buah pundi-pundi udara di bagian leher, 1 buah di antara tulang selangka, 2 buah di dada bagian depan, 2 buah di dada bagian belakang, 2 buah di bagian perut

B. Mekanisme atau Proses Pernapasan pada Burung
     Proses pernapasan pada burung meliputi dua tahap yaitu proses pada saat istirahat dan terbang
     b.i Proses pernapasan pada saat istirahat
         Pernapasan pada burung meliputi tahapan inspirasi dan ekspirasi
         b.i.i   Proses Inspirasi
                  Proses inspirasi pada burung dimulai dengan adanya pergerakan tulang rusuk ke arah depan bawah. Pada saat itu, rongga dada burung akan membesar, tetapi tekanan udara di dalam rongga dada mengecil. Keadaan ini akan diikuti dengan mengembangnya paru-paru dan mengecilnya tekanan udara di dalam rongga dada paru-paru. Keadaan ini akan mengakibatkan udara masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan yaitu melalui lubang hidung bagian luar, lubang hidung bagian dalam, celah tekak, trakea, siring, dan terakhir masuk ke dalam paru-paru
         b.i.ii   Proses Ekspirasi
                   Pada saat ekspirasi, posisi tulang rusuk pada burung akan kembali ke semula. Otot-otot pada bagian dada akan berkonstraksi untuk mengecilkan rongga dada sehingga tekanan di dalam rongga dada menjadi besar. Akibatnya, ruangan di dalam paru-paru menjadi lebih sempit sehingga tekanan udara menjadi besar. Keadaan ini mengakibatkan udara keluar dari dalam paru-paru dan pundi-pundi udara
     b.ii Proses pernapasan pada saat terbang
           Pada saat burung terbang, burung tidak bernapas menggunakan paru-paru, melainkan pundi-pundi udara. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:
            b.ii.i   Pada saat burung terbang dan mengangkat sayapnya akan mengakibatkan pundi-pundi udara antartulang korakoid terjepit dan pundi-pundi udara yang terletak di bawah ketiak mengembang. Keadaan ini akan mengakibatkan udara akan masuk ke dalam pundi-pundi udara yang berada di bawah ketiak sehingga terjadi inspirasi yang ditandai dengan adanya pertukaran (difusi) antara oksigen dan karbondioksida di dalam paru-paru
            b.ii.ii  Pada saat burung menurunkan sayapnya, kantong udara yang berada di bagian bawah ketiak akan terjepit sehingga akan mengakibatkan pundi-pundi udara antartulang korakoid mengembang dan udara masuk ke dalam pundi-pundi udara. Keadaan ini menyebabkan terjadinya ekspirasi        

Selasa, 04 Maret 2014

Hasil Praktek Uji Makanan

Judul :Uji Makanan
Tujuan :Mengetahui kandungan jenis zat di dalam makanan

Alat :
  • Pipet tetes
  • Plate tetes
  • Spirtus
  • Tabung Reaksi
  • Alat tumbuk
  • Tusuk gigi
  • Tissue
  • Penjepit
  • Gelas Tabung

Bahan :
  • Tahu
  • Tempe
  • Mentega
  • Minyak
  • Gula
  • Nasi
  • Tepung
  • Telur

Prosedur kerja :
1)      Uji lemak = buat bahan menjadi lunak dan menyisakan air, lalu oleskan ke sebuah kertas dan lihat hasil nya tembus atau tidak
2)      Uji amilum = teteskan bahan makanan pada flat tetes, lalu campurkan oleh lugol dan diamati warnanya, lakukan hingga 8 bahan makanan
3)      Uji Glukosa = teteskan bahan makanan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 cm, lalu teteskan benedith, setelah itu panaskan tabung pada spiritus dan diamati warnanya, lakukan hingga 8 bahan makanan
4)      Uji Protein = teteskan bahan makanan pada flat tetes, lalu teteskan biuret dan diamati warnanya, lakukan hingga 8 bahan makanan




NO
JENIS MAKANAN
Warna Hasil Uji Makanan dengen Regen
Transparan/ Tidak
Lugol
Benedict
Biuret
1
Nasi
Tidak
Ungu/Biru (+)
Putih Bening (-)
Putih Bening (-)
2
Tepung
Tidak
Hitam (+)
Kuning (+)
putih Susu (-)
3
Tahu
Tidak
Orange (+)
Putih Susu (-)
putih Susu (-)
4
Tempe
Tidak
Orange Kecoklatan (-)
Kuning (+)
Kuning (-)
5
Telur
Tidak
Orange Kecoklatan (-)
Putih Susu (-)
Ungu (+)
6
Minyak Goreng
Ya
Merah Pekat (-)
Orange (+)
Putih (-)
7
Mentega
Ya
Orange (-)
Kuning (+)
Kuning Pucat (-)
8
Gula Putih
Tidak
Merah Marun (-)
Hijau (-)
Kuning Bening (-)


Reaksi Positif :

1. Lemak : Transparan.

2. Lugol : Hitam, Biru.

3. Benedict : Merah, Kuning.

4. Biuret : Ungu.


Analisis Tabel :

1. Zat makanan yang mengandung lemak adalah yang ditempelkan di kertas tampak transparan. Contohnya minyak dan mentega.

2. Zat makanan yang mengandung amilum adalah yang direaksikan dengan lugol menjadi warna hitam/biru. Contohnya : nasi, tepung.

3. Zat makanan yang mengandung glukosa adalah yang direaksikan dengan benedict menjadi warna merah/kuning. Contohnya : tepung, tempe, minyak goreng dan mentega.

4. Zat makanan yang mengandung protein adalah yang direaksikan dengan biuret menjadi warna ungu. Contohnya : Telur.




Kesimpulan :
  • Bahan yang mengandung lemak akan transparan pada kertas
  • Bahan yang mengandung amilum dan direaksikan dengan lugol akan menjadi hitam/biru
  • Bahan yang mengandung glukosa dan direaksikan dengan benedict akan menjadi merah/kuning 
  • Bahan yang mengandung protein dan direaksikan dengan biuret akan menjadi ungu