Kamis, 14 November 2013

Kelapa Sawit

Kultur Jaringan
Kelapa Sawit

       Kelapa sawit ( Elaeis guinensis jacg ) adalah salah satu dari beberapa palma yang
menghasilkan minyak untuk tujuan komersil. 
Minyak sawit selain digunakan sebagai minyak makanan margarine, dapat juga digunakan untuk industri sabun, lilin dan dalam pembuatan lembaran-lembaran
timah serta industri kosmetik.


       1. Syarat-Syarat Tumbuh
  • Curah hujan minimum 1000-1500 mm /tahun, terbagi merata sepanjang tahun.
  • Suhu optimal 26°C.
  • Kelembaban rata-rata 75 %.
  • Dapat tumbuh pada bermacam-macam tanah, asalkan gembur, aerasi dan draenasenya baik, kaya akan humus dan tidak mempunyai lapisan padas.
  • pH tanah antara 5,5 – 7,0.
       2. Pembibitan
           
            a. Pengecambahan Biji
  • Biji dipanaskan dalam germinator selama 60 hari dengan suhu tetap 39oC dan kadar air 18%.
  • Kemudian biji direndam dalam air mengalir selama 6 hari, hingga kadar air naik menjadi 24%.
  • Selanjutnya biji dikeringkan selama 3 jam dalam ruangan yang teduh.
  • Biji dimasukkan dalam kantong plastik ukuran 38 x 39 cm sebanyak 500 biji, kemudian ditutup rapat.
  • Setelah 10-14 hari, biji mulai berkecambah.
  • Biji yang belum berkecambah pada umur 30 hari dibuang saja.
  • Kecambah yang tumbuh normal dan sehat, warnanya kekuning-kuningan, tumbuhnya lurus serta bakal daun dan bakal akarnya berlawanan arah.
            b. Persemaian dan Pembibitan
  • Kecambah dipindahkan kekantong plastik ukuran 14 x 22 cm dengan tebal 0,08 mm.
  • Isilah polybag dengan tanah lapisan atas yang dibersihkan dari kotoran dan dihancurkan sebelumnya.
  • Lakukan penyiraman polybag sebelum penanaman kecambah dan selanjutnya pada setiap pagi dan sore setelah penanaman.
  • Buatlah lobang tanam sedalam 3 cm.
  • Buatlah naungan persemaian setinggi 2,5 m.
  • Setelah bibit berumur 3 bulan dipindahkan kedalam polybag yang besar dengan ukuran 40 x 50 cm, tebal 0,2 mm.
       3. Persiapan Lahan
  • Lahan diolah sebaik mungkin, dibersihkan dari semak-semak dan rumput-rumput liar.
  • Buatlah lobang tanam dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm atau 60 x 60 x 60 cm, 2 minggu sebelum tanam dengan jarak 9 x 9 x 9 m membentuk segitiga sama sisi.
  • Tanah galian bagian atas dicampur dengan pupuk fosfat sebanyak 1 kg/lobang.
  • Lobang tanam ditutup kembali dan jangan dipadatkan.
       4. Penanaman
  • Masukkan bibit ke dalam lobang dengan hati-hati dan kantong plastik dibuka.
  • Lobang ditimbun dengan tanah, tidak boleh diinjak-injak agar tidak terjadi kerusakan.
  • Bibit yang tingginya lebih dari 150 cm, daunnya dipotong untuk mengurangi penquapan.
  • Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan.
5. Pemeliharaan Tanaman
  • Lakukan penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati dengan tanaman baru yang seumur dengan tanaman yang mati.
  • Cadangan bibit untuk penyulaman terus dipelihara sampai dengan umur 3 tahun dan selalu dipindahkan ke kantong plastik yang lebih besar.
  • Penyiangan gulma dilakukan 1bulan sekali.
  • Lakukan perawatan dan perbaikan parit drainage.
  • Anjuran pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) seperti pada tabel1.
  • Sedangkan pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM), kebutuhan pupuk berkisar antara 400 – 1000 kg N, P, K, Mg, Bo per Ha/tahun.
  • Lakukan pemupukan 2 kali dalam satu tahun; pada awal dan akhir musim penghujan dengan cara menyebar merata di sekitar piringan tanaman.
  • Hama-hama yang sering menyerang tanaman kelapa sawit adalah Ulat Kantong; Metisaplama, Mahasena Coubessi dan Ulat Api; Thosea asigna, Setora nitens, Dasna trina. Sedangkan penyakitnya busuk tandan Marasmius sp. Hama ulat kantong dikendalikan dengan insektisida yang mengandung bahan aktif metamidofos 200/liter atau 600 g/liter, hama ulat api dengan insektisida yang mengandung bahan aktif permetrin 20 g/liter dan monokrotofos 600g/lite.
  • Potonglah daun yang sudah tua, agar penyebaran cahaya matahari lebih merata, mempermudah penyerbukan alami, memudahkan panen dan mengurangi penguapan.
6. Panen
  • Telah dapat menghasilkan pada umur 30 bulan setelah tanam.
  • Jumlah pohon yang dapat dipanen per hektar sebanyak 60%.
  • Dipilih tandan yang buahnya sudah masak dengan tanda adanya sejumlah buah merah yang jatuh (brondol ).
  • Cara panen dengan memotong tandan buah.
  • Pemanenan dilakukan 1 kali seminggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar