Minggu, 24 November 2013

Hasil Praktikum Jaringan Hewan

Gambar Hasil Praktikum

1. Kulit







2. Otot Lurik

 



3. Sel Darah Merah

 






4. Usus Halus




5. Otot Polos


 

6. Hyaline Kartilago









Kamis, 14 November 2013

Kelapa Sawit

Kultur Jaringan
Kelapa Sawit

       Kelapa sawit ( Elaeis guinensis jacg ) adalah salah satu dari beberapa palma yang
menghasilkan minyak untuk tujuan komersil. 
Minyak sawit selain digunakan sebagai minyak makanan margarine, dapat juga digunakan untuk industri sabun, lilin dan dalam pembuatan lembaran-lembaran
timah serta industri kosmetik.


       1. Syarat-Syarat Tumbuh
  • Curah hujan minimum 1000-1500 mm /tahun, terbagi merata sepanjang tahun.
  • Suhu optimal 26°C.
  • Kelembaban rata-rata 75 %.
  • Dapat tumbuh pada bermacam-macam tanah, asalkan gembur, aerasi dan draenasenya baik, kaya akan humus dan tidak mempunyai lapisan padas.
  • pH tanah antara 5,5 – 7,0.
       2. Pembibitan
           
            a. Pengecambahan Biji
  • Biji dipanaskan dalam germinator selama 60 hari dengan suhu tetap 39oC dan kadar air 18%.
  • Kemudian biji direndam dalam air mengalir selama 6 hari, hingga kadar air naik menjadi 24%.
  • Selanjutnya biji dikeringkan selama 3 jam dalam ruangan yang teduh.
  • Biji dimasukkan dalam kantong plastik ukuran 38 x 39 cm sebanyak 500 biji, kemudian ditutup rapat.
  • Setelah 10-14 hari, biji mulai berkecambah.
  • Biji yang belum berkecambah pada umur 30 hari dibuang saja.
  • Kecambah yang tumbuh normal dan sehat, warnanya kekuning-kuningan, tumbuhnya lurus serta bakal daun dan bakal akarnya berlawanan arah.
            b. Persemaian dan Pembibitan
  • Kecambah dipindahkan kekantong plastik ukuran 14 x 22 cm dengan tebal 0,08 mm.
  • Isilah polybag dengan tanah lapisan atas yang dibersihkan dari kotoran dan dihancurkan sebelumnya.
  • Lakukan penyiraman polybag sebelum penanaman kecambah dan selanjutnya pada setiap pagi dan sore setelah penanaman.
  • Buatlah lobang tanam sedalam 3 cm.
  • Buatlah naungan persemaian setinggi 2,5 m.
  • Setelah bibit berumur 3 bulan dipindahkan kedalam polybag yang besar dengan ukuran 40 x 50 cm, tebal 0,2 mm.
       3. Persiapan Lahan
  • Lahan diolah sebaik mungkin, dibersihkan dari semak-semak dan rumput-rumput liar.
  • Buatlah lobang tanam dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm atau 60 x 60 x 60 cm, 2 minggu sebelum tanam dengan jarak 9 x 9 x 9 m membentuk segitiga sama sisi.
  • Tanah galian bagian atas dicampur dengan pupuk fosfat sebanyak 1 kg/lobang.
  • Lobang tanam ditutup kembali dan jangan dipadatkan.
       4. Penanaman
  • Masukkan bibit ke dalam lobang dengan hati-hati dan kantong plastik dibuka.
  • Lobang ditimbun dengan tanah, tidak boleh diinjak-injak agar tidak terjadi kerusakan.
  • Bibit yang tingginya lebih dari 150 cm, daunnya dipotong untuk mengurangi penquapan.
  • Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan.
5. Pemeliharaan Tanaman
  • Lakukan penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati dengan tanaman baru yang seumur dengan tanaman yang mati.
  • Cadangan bibit untuk penyulaman terus dipelihara sampai dengan umur 3 tahun dan selalu dipindahkan ke kantong plastik yang lebih besar.
  • Penyiangan gulma dilakukan 1bulan sekali.
  • Lakukan perawatan dan perbaikan parit drainage.
  • Anjuran pemupukan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) seperti pada tabel1.
  • Sedangkan pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM), kebutuhan pupuk berkisar antara 400 – 1000 kg N, P, K, Mg, Bo per Ha/tahun.
  • Lakukan pemupukan 2 kali dalam satu tahun; pada awal dan akhir musim penghujan dengan cara menyebar merata di sekitar piringan tanaman.
  • Hama-hama yang sering menyerang tanaman kelapa sawit adalah Ulat Kantong; Metisaplama, Mahasena Coubessi dan Ulat Api; Thosea asigna, Setora nitens, Dasna trina. Sedangkan penyakitnya busuk tandan Marasmius sp. Hama ulat kantong dikendalikan dengan insektisida yang mengandung bahan aktif metamidofos 200/liter atau 600 g/liter, hama ulat api dengan insektisida yang mengandung bahan aktif permetrin 20 g/liter dan monokrotofos 600g/lite.
  • Potonglah daun yang sudah tua, agar penyebaran cahaya matahari lebih merata, mempermudah penyerbukan alami, memudahkan panen dan mengurangi penguapan.
6. Panen
  • Telah dapat menghasilkan pada umur 30 bulan setelah tanam.
  • Jumlah pohon yang dapat dipanen per hektar sebanyak 60%.
  • Dipilih tandan yang buahnya sudah masak dengan tanda adanya sejumlah buah merah yang jatuh (brondol ).
  • Cara panen dengan memotong tandan buah.
  • Pemanenan dilakukan 1 kali seminggu.

Jaringan Xilem

Jaringan Xilem

Jaringan Xilem atau Jaringan Pengangkut Pada Tumbuhan
     
     Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama dan yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini adalah jaringan xilem, jaringan pengangkut pada tumbuhan.Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu. Jaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman, bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Berkas pembuluh xilem (pembuluh kayu) terdiri atas buluh kayu, trakeid dan serabut xilem. 
       Buluh kayu adalah sel mati yang bentuknya memanjang berupa saluran. Saluran yang satu dengan saluran yang lain saling menyambung. Saluran ini berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke seluruh tubuh tanaman. 
       Trakeid merupakan komponen penyusun berkas pembuluh xilem yang tersusun atas sel-sel berbentuk lancip dan panjang dengan dinding sel yang berlubang-lubang. Dinding trakeid memiliki pori untuk meneruskan air dan mineral ke sel di sekitarnya. 
       Serabut kayu atau serabut xilem berbentuk panjang dengan ujung-ujungnya saling berhimpit. Serabut xilem ukurannya lebih kecil dan lebih lancip daripada trakeid.

Unsur - unsur Jaringan Xilem:
  • Unsur trakeal terdiri dari trakea yang sel-selnya berbentuk tabung dan trakeid yang sel-selnya lancip panjang, dinding selnya berlubang-lubang
  • Serabut Xilem yang terdiri dari sel-sel panjang dan ujungnya meruncing
  • Parenkim kayu yang berisi berbagai zat seperti cadangan makanan, tannin dan Kristal

Selasa, 15 Oktober 2013

Tanaman Berkeping

A. Tanaman Monokotil
   
     Jagung
   
     A.1. Akar

         Keterangan:
  1.          Epidermis
  2.          Korteks
  3.          Silinder Vaskuler



























     A.2. Batang
         Keterangan:
  1.          Epidermis
  2.          Xilem
  3.          Floem
  4.          Parenkim (Korteks)


























     A.3. Daun
         Keterangan:
  1.          Epidermis
  2.          Plastida




























B. Tanaman Dikotil
  
     Kacang Tanah

     B.1. Akar
         Keterangan
  1.          Epidermis
  2.          Floem
  3.          Trakea
  4.          Periskel
  5.          Korteks




















   








     B.2. Batang
         Keterangan
  1.          Epidermis
  2.          Floem
  3.          Xilem
  4.          Jaringan Dasar
  5.          Jaringan Angkut















    














     B.3. Daun
         Keterangan:
  1.          Epidermis
  2.          Jaringan Tiang (Mesofil)
  3.          Xilem (Mesofil)
  4.          Floem (Mesofil)
  5.          Jaringan Spons (Mesofil)




 

SEL

A. Macam - Macam Organel Sel & Fungsinya

     1.  MITOKONDRIA

Pada beberapa sel, mitokondria dapat bergerak bebas membawa ATP ke daerah-daerah yang memerlukan energi. mitokondria tersusun atas 2 sistem membran yaitu membran dalam dan membran luar. Membren dalam membentuk tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista) untuk memperluas bidang penyerapan oksigen. Matrik Mitokondria mengandung protein, lemak, enzim sitokrom, DNA & ribosom sehingga memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom. untuk melintasi membran mitokondria memerlukan mekanisme transpor aktif.
Fungsi Mitokondria adalah sebagai tempat berlangsung respirasi untuk menghasilkan energi.


     2. NUKLEUS


Inti bertugas mengendalikan semua aktivitas sel mulai metabolisme hingga pembelahan sel. Pada sel eukariotik, inti diselubungi oleh membran inti (karioteka) rangkap dua dan berpori, sedangkan pada sel prokariotik inti tidak memiliki membran. Di dalam inti didapati cairan yang disebut nukleoplasma, kromosom yang umumnya berupa benang kromatin, dan anak inti (nukleolus) yang merupakan tempat pembentukan asam ribonukleat (ARN).

      
     3. RETIKULUM ENDOPLASMA


Organel ini berupa sistem membran yang berlipat-lipat, menghubungkan antara membran sel dengan membran inti, dan berperan dalam proses transpor zat intra sel. Ada dua macam RE yaitu RE halus dan RE kasar yang permukaannya ditempeli banyak ribosom. 



     4.  BADAN GOLGI


Organel ini berbentuk seperti kantong pipih, berfungsi dalam proses sekresi lendir, glikoprotein, karbohidrat, lemak, atau enzim, serta berfungsi membentuk lisosom. Karena fungsinya dalam hal sekresi, maka badan golgi banyak ditemui pada sel-sel penyusun kelenjar. 



    
     5. MIKROTUBULUS dan MIKROFILAMEN (SITOSKELETON)


Mikrotubulus berbentuk seperti benang silindris, disusun oleh protein yang disebut tubulin. Sifat mikrotubulus kaku sehingga diperkirakan berfungsi sebagai ‘kerangka’ sel karena berfungsi melindungi dan memberi bentuk sel. Mikrotubulus juga berperan dalam pembentukan sentriol, silia, maupun flagela.

Mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus, tetapi diameternya lebih kecil. Bahan yang membentuk mikrofilamen adalah aktin dan miosin seperti yang terdapat pada otot. Dari hasil penelitian diketahui ternyata mikrofilamen berperan dalam proses pergerakan sel, endositosis, dan eksositosis. Gerakan Amuba merupakan contoh peran dari mikrofilamen

     6. VAKUOLA

Merupakan rongga yang terbentuk di dalam sel, dan dibatasi membran yang disebut tonoplas. Pada tumbuhan vakuola berukuran sangat besar dan umumnya termodifikasi sehingga berisi alkaloid, pigmen anthosianin, tempat penimbunan sisa metabolisme, ataupun tempat penyimpanan zat makanan. Pada sel hewan vakuolanya kecil atau tidak ada, kecuali hewan bersel satu. Pada hewan bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan yang berfungsi dalam pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang berfungsi sebagai osmoregulator





     7.  PEROKSISOM atau BADAN MIKRO

      

Peroksisom merupakan kantong kecil yang berisi enzim katalase, berfungsi menguraikan peroksida (H2O2) yang merupakan sisa metabolisme yang bersifat toksik menjadi air dan oksigen. Organel ini banyak ditemui pada sel hati. Glioksisom adalah badan mikro pada tumbuhan, berperan dalam proses pengubahan senyawa lemak menjadi sukrosa


      8. LISOSOM




Berbentuk kantong-kantong kecil dan umumnya berisi enzim pencernaan (hidrolisis) yang berfungsi dalam peristiwa pencernaan intra sel. Sehubungan dengan bahan yang dikandungnya lisosom memiliki peran dalam peristiwa:  

  1. pencernaan intrasel : mencerna materi yang diambil secara fagositosis 
  2. eksositosis : pembebasan sekrit keluar sel
  3. autofagi : penghancuran organel sel yang sudah rusak
  4. autolisis : penghancuran diri sel dengan cara melepaskan enzim pencerna dari dalam lisosom ke dalam sel. Contoh peristiwa ini adalah proses kematian sel secara sistematis saat pembentukan jari tangan, atau hilangnya ekor berudu yang mulai beranjak dewasa



    9. SENTROSOM


    Sentrosom merupakan organel yang disusun oleh dua sentriole. Sentriole berbentuk seperti tabung dan disusun oleh mikrotubulus yang terdiri atas 9 triplet,  terletak di dekat salah satu kutub inti sel. Sentriole ini berperan dalam proses pembelahan sel dengan membentuk benang spindel. Benang spindel inilah yang akan menarik kromosom menuju ke kutub sel yang berlawanan. 


    10.  PLASTIDA

Merupakan organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang berisi pigmen klorofil disebut kloroplas, berfungsi sebagai organel utama penyelenggara proses fotosintesis. Kromoplas adalah plastida yang berisi pigmen selain klorofil, misalkan karoten, xantofil, fikoerithrin, atau fikosantin, dan memberikan warna pada mahkota bunga atau warna pada alga. Plastida yang tidak berwarna disebut leukoplas, termodifikasi sedemikian rupa sehingga berisi bahan organik. Ada beberapa macam leukoplas berdasar bahan yang dikandungnya: amiloplas berisi amilum, elaioplas (lipoplas) berisi lemak, dan proteoplas berisi protein.




B. Lisosom Sebagai Organ yang Melakukan Proses Pencernaan
  
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh, merupakan membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Lisosom adalah organel berbentuk agak bulat dan dibatasi membran tunggal. Umumnya berdiameter 1,5 μm, walaupun kadang-kadang ditemukan lisosom berdiameter 0,05 μm. Lisosom terdapat hampir pada semua sel eukariotik, terutama sel-sel yang bersifat fagositik seperti leukosit. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik seperti protease, lipase, nuklease, fosfatase, dan enzim pencerna yang lain. Perhatikan gambar berikut.
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke RE. Dari RE, enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan oleh sitoplasma menjadi lisosom. Selain itu, ada pula enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi. Enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan dalam sitoplasma oleh Golgi. Jadi, proses pembentukan lisosom dapat dilakukan secara langsung oleh RE atau oleh Golgi.

Proses pencernaan oleh lisosom berlangsung misalnya saat sel menelan bakteri secara fagositosis. Bakteri itu dimasukkan ke dalam vakuola. Vakuola yang berisi bakteri segera dihampiri lisosom. Membran lisosom dan membran vakuola bersinggungan dan bersatu. Enzim lisosom masuk ke dalam vakuola dan mencerna bakteri. Substansi hasil pencernaan lisosom disimpan dalam vesikel kemudian
ditranspor ke membran plasma dan dikeluarkan dari sel. Secara rinci lisosom mempunyai fungsi sebagai berikut.
  1. Melakukan pencernaan intrasel.
  2. Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang tidak dikehendaki, misalnya organel lain yang sudah tidak berfungsi.
  3. Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar sel, misalnya pada pergantian tulang rawan pada perkembangan tulang keras.
  4. Autolisis yaitu penghancuran diri sel dengan membebaskan isi lisosom ke dalam sel, misalnya terjadi pada saat berudu menginjak dewasa dengan menyerap kembali ekornya.
  5. Menghancurkan senyawa karsinogenik
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa lisosom mempunyai peranan penting dalam sel. Bagaimana jika lisosom mengalami kegagalan fungsi? Kegagalan dalam proses pencernaan oleh lisosom dapat menyebabkan penyakit silikosis dan


C. Sejarah Penemuan Sel

     1.  Robert Hooke (1635-1703)


     Robert hooke adalah seorang polymath Inggris yang memainkan peranan penting dalam revolusi ilmiah, melalui kerja eksperimen dan teoretis. Dia Dilahirkan di Freshwater di Pulau Wight, Hooke menerima pendidikan awal di Sekolah Westminster. Pada 1653, Hooke mendapatkan tempat di Christ Church, Oxford. Di sana ia bertemu dengan Robert Boyle, dan mendapat pekerjaan sebagai asistennya.
 

     Sejarah Penemuan Sel - Pada tahun 1665 yaitu pada umur 30 tahun , Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel.

   
  2. Robert Brown (1773-1858)


Robert brown (21 Desember 1773 – 10 Juni 1858) adalah botanis Skotlandia yang memberikan sumbangan penting terhadap botani melalui penemuan inti sel dan aliran sitoplasma. peningkatan pada desain lensa terjadi dan membawa sel menjadi lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown, mengamati adanya titik buran yang selalu ada pada sel telur, sel polen atau serbuk sari, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh.
 

     Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi dalam sel.



     3.  Matthias Schleiden (1804-1881)



     Schleiden seorang (5 April 1804 - 23 Juni 1881) adalah seorang ahli botani Jerman dan pendiri teori sel, bersama dengan Theodor Schwann dan Rudolf Virchow. Schleiden lahir di Hamburg dan didik di Heideberg sebiagai botani. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel.
     Selain itu dia juga berpendapat bahwa nukleus dan perkembangan sel erat hubungannya. Berdasarkan hasil penelitiannya, Schleiden menyimpulkan bahwa masing-masing sel tanaman mengarah ke suatu kehidupan ganda, satu tergantung pada kehidupannya sendiri dan yang lain sebagai bagian integral tanaman.

     4. Theodor Schwann (1810-1882)


     Schwann adalah seorang ahli fisiologi dan ahli zoologi Jerman. Banyak kontribusi untuk biologi mencakup pengembangan teori sel, penemuan sel Schwann dalam sistem saraf perifer, penemuan dan studi pepsin, penemuan sifat organik ragi, dan penemuan metabolisme panjang.
      Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari penelitian tersebut dia menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
 



Inti bertugas mengendalikan semua aktivitas sel mulai metabolisme hingga pembelahan sel. Pada sel eukariotik, inti diselubungi oleh membran inti (karioteka) rangkap dua dan berpori, sedangkan pada sel prokariotik inti tidak memiliki membran. Di dalam inti didapati cairan yang disebut nukleoplasma, kromosom yang umumnya berupa benang kromatin, dan anak inti (nukleolus) yang merupakan tempat pembentukan asam ribonukleat (ARN). - See more at: http://biologimediacentre.com/organel-organel-sel/#sthash.2fFbHvtq.dpuf
Inti bertugas mengendalikan semua aktivitas sel mulai metabolisme hingga pembelahan sel. Pada sel eukariotik, inti diselubungi oleh membran inti (karioteka) rangkap dua dan berpori, sedangkan pada sel prokariotik inti tidak memiliki membran. Di dalam inti didapati cairan yang disebut nukleoplasma, kromosom yang umumnya berupa benang kromatin, dan anak inti (nukleolus) yang merupakan tempat pembentukan asam ribonukleat (ARN). - See more at: http://biologimediacentre.com/organel-organel-sel/#sthash.2fFbHvtq.dpuf